11.25.2009

telah tersedia SKL UN 2009/2010
tuk info cepat gabung juga di facebook edi iskandar dan layangkan ke email



5.14.2009

ULANGAN BULANAN 3

1. A U-shaped pipe, one of its foot filled with mercury, while the other one filled with alcohol. If the alcohol column is 20 cm in height and height difference between mercury and alcohol surface is 15 cm, what is the alcohol density, if mercury density = 13,6 g/cm3 ?
(sebuah pipa berbentuk U, salah satu kakinya diisi dengan raksa, sedangkan kaki yang lainnya diisi dengan alcohol. Apabila lajur alcohol tingginya 20 cm dan selisih tinggi permukaan raksa dengan permukaan alcohol 15 cm, berapakah massa jenis alcohol, jika massa jenis raksa = 13,6 g/cm3)


2. The Section area of the small piston of a hydraulic pump is 25 cm2 and that of the big one is 1 m2. if on the small piston is given a force of 100 newton, what is the lift force on the big piston ?
(luas permukaan piston kecil pompa hidrolik adalah 25 cm2 dan yang besar 1 m2. jika pada piston kecil diberikan gaya sebesar 100 newton, berapakah gaya angkat pada permukaan yang besar ?)


3. A body weighed in air with a spring balance weighing 50 N, then it is weighed while completely immersed in a container containing water, and its weight becomes 40 N. if water density is 1000 kg/m3 and gravitational acceleration 10 m/s2, what is the magnitude of buoyancy force experienced by and the density of the body !
(Sebuah benda ditimbang di udara dengan mengunakan neraca pegas beratnya 50 N. kemudian benda tersebut ditimbang sambil dicelupkan seluruhnya ke dalam air dalam sebuah wadah, beratnya menjadi 40 N. apabila massa jenis air 1000 kg/m3 dan percepatan gravitasi 10 m/s2, berapakah besar gaya ke atas yang dialami benda dan massa jenis benda tersebut?)


4. In a vessel containing water a lump of ice with density 0,9 g/cm3. the immersed part is 0,18 m3 in volume, determine the volume of all ice!
(dalam bejana berisi air, terapung segumpal es yang massa jenisnya 0,9 g/cm 3. bagian es yang tercelup, volumnya sama dengan 0,18 m3. tentukan volume es seluruhnya!)



4.22.2009

PEMENANG OLIMPIADE SAINS KAB.LAHAT 2009

SMAN 4 LAHAT SABET HABIS OLIMPIADE SAINS
TNGKAT KAB.LAHAT TAHUN 2009

FISIKA
1. Heraldus panji arikson (sman4lahat)
2. Ridho Fahrurozih h (sman4lahat)
3. Agung Hadi Wibowo (sman4lahat)

KIMIA
1. Kgs.Dedi Iskandar (sman4lahat)
2. Linda Rimadini (sman4lahat)
3. Hesti parbuntari (sman4lahat)

BIOLOGI
1. Halim arahman (sman4lahat)
2. Christian Badia S (sman4lahat)
3. Putri Inayah (sman4lahat)

MATEMATIKA
1. Ari Oktaza (sman4lahat)
2. Eriski Isnanda (sman4lahat)
3. Merliansyah (sman4lahat)

KOMPUTER
1. Rahman Taufik (sman4lahat)
2. Rosita (sman4lahat)
3. Agustriansyah (sman4lahat)

EKONOMI
1. Retno Surya Anjani (sman4lahat)
2. Relling Novita Sari (sman4lahat)
3. M. Safari (sman4lahat)

ASTRONOMI
1. Reksa Alviona (sman4lahat)
2. M. Khairuman (sman4lahat)
3. Eriq Pratista Agustap (sman4lahat)

KEBUMIAN
1.Marthen pratama (sman4lahat)
2. Syabna mita thyastiana (sman4lahat)
3. Sepri rustina (sman4lahat)


4.01.2009

CERITA PEMENANG NOBEL (2)

Veltman – Jasa sang Guru
Salah satu faktor penunjang keberhasilan para ilmuwan dalam meniti karir
ilmiahnya adalah guru.

Mereka
umumnya masih mengenang dengan baik guru yang dikagumi dan yang telah
memberi inspirasi untuk menekuni bidang yang kini mereka geluti. Bahkan lebih dari
itu peraih Nobel Fisika 1999, Martinus J.G Veltman, fisikawan asal Belanda
mengatakan bahwa gurunya, Mr Beunes, merupakan penentu jalan hidupnya.
Bagaimana tidak, Mr Baunes, kenang Veltman khusus datang ke rumah untuk
bertemu dengan orang tuanya dan menyarankan mereka agar mengirim Veltman ke
Perguruan tinggi. Padahal ketika itu, ketika itu masuk perguruan tinggi di negerinya
masih tergolong ekslusif lagi pula nilai Veltman hanya pas-pasan. Ditambah lagi
kondisi keuangan keluarganya juga sedang mengalami kesulitan. Dengan bujukan
gurunya itulah maka orang tua Veltman memaksakan diri untuk memasukkan
Veltman ke Universitas Utrecht.
Dilahirkan dikota Waalwijk, pada 27 Juni1931 Veltman hidup dibawah
bayang-bayang perang, beberapa kali ia selamat dari ledakan bom. Di Universitas,
untuk biaya kuliah, Veltman harus bekerja sebagai juru tik atau menjual sesuatu. Ini
juga yang menyebabkan kuliah Veltman mulur dua tahun lebih lambat dari normal.
Tetapi untunglah, Veltman tidak pernah patah semangat dalam upaya memperoleh
pengetahuan.
Selama masa kuliah, Veltman menganggap pelajaran fisika kurang menarik
dan tidak memberi inspirasi. Mungkin karena pelajaran ini tidak disajikan dengan
baik. Pada waktu itu banyak fisikawan Belanda meninggalkan negerinya atau
terbunuh karena perang. Ketertarikannya pada fisika timbul setelah ia membaca buku
"The Meaning of Relativity" yang ditulis Einstein. Buku ini sangat memikat dan
memberikan ia dorongan untuk menyukai fisika.
Setamat kuliah, Veltman bekerja di laboratorium Van Der Walls, Amsterdam
kemudian melanjutkan ke program S3 dibawah bimbingan Leon Van Hove. Untuk
menambah pengetahuannya dalam bidang fisika teorinya, pada tahun 1959 Veltman
mengikuti kuliah-kuliah dari pembicara terkenal di Baples seperti Kurt Symanzik dan
Bruno Zumino. Pada Agustus 1960, Veltman pergi ke sekolah lain di Edinburgh. Di
sana ia bertemu bertemu dengan Sheldon Glashow sebagai sesama siswa. Saat itu
Glashow sedang bekerja dalam bidang yang kelak membuahkan hadiah nobel 1979.
Tahun 1960 itu juga, Veltman ikut Van Hove bergabung di laboratorium
energi tinggi, CERN di Swiss. Ditempat ini, suatu saat ia melihat pengumuman yang
dipasang Sam Berman berbunyi “Jika anda tidak memiliki apa pun lagi untuk
dikerjakan dan berharap tidak menjadi gelandangan di jalanan, maka ketuklah pintu
saya.” Itulah yang kemudian dilakukan Veltman.
Oleh Berman, Veltman disarankan untuk melakukan perhitungan koreksi
Coulomb atas produksi vektor boson pada ekperimen neutrino CERN dan
menjadikan topik ini sebagai bagian kedua tesisnya. Ia berhasil menyelesaikan
tesisnya pada 22 April 1963.
Pada September 1966, Veltman kembali ke Utrecht menjadi guru besar dalam
bidang fisika teori dan menjadi pelopor berdirinya jurusan fisika partikel. Pada akhir
tahun 1960-an, Veltman memiliki beberapa mahasiswa bimbingan, di antaranya
adalah Gerard 't Hooft. Hooft tampak sangat antusias pada bidang yang sedang
dikerjakan Veltman, yakni renormalisasi teori gauge non-abelian. Di luar perkiraan,
Hooft ternyata mampu menyelesaikan perhitungan dengan bantuan program komputer
yang dibuat oleh Veltman. Pada akhirnya, hasil rumusan mereka untuk teori gauge
non-abelian interaksi lemah telah menjadi “mesin teori” yang sangat berguna untuk
menjelaskan struktur kuantum interaksi elektro-lemah. Hasil pekerjaan mereka yang
merupakan terbosan baru dalam fisika partikel elementer tersebut akhirnya menjadi
tiket bagi Veltman dan Hooft untuk terbang ke Swedia menerima penghargaan
Nobel Fisika tahun 1999.
Setelah kesuksesan itu, grup penelitian Veltman di Utrecht menjadi populer.
Pekerjaan Veltmanpun kian bertambah. Selain melakukan penelitian, ia juga
disibukkan dengan upaya mereformasi sistem pendidikan fisika di Utretch. Mungkin
ia tidak ingin lagi pengalamannya dulu --tidak memperoleh pendidikan fisika yang
cukup baik selama kuliah-- terulang pada mahasiswa-mahasiswa baru di negerinya.
Kepada generasi muda, Veltman sering mengatakan bahwa fisika teori
merupakan salah satu disiplin ilmu yang sangat berguna untuk dipelajari. Ilmu ini
memang tidak menyiapkan seseorang untuk menguasai satu bidang kerja tertentu.
Tetapi metode ilmiah yang dipelajari bermanfaat untuk berbagai bidang pekerjaan.
Sebagai contoh, salah satu penerima nobel ekonomi adalah fisikawan teoritis. Dan
anaknya sendiri, Helena, ahli fisika partikel, kini bekerja di Bank Dunia, London.
(Yohanes Surya)
***

3.15.2009

ULANGAN BULANAN (2)

1. A system is at equibrium state as shown in the figure if w=40 N,calculate T1 and T2



2. A homogeneus bar with 9 m in length and 8 N in weight is held by support 3 m from the left end. If a load weighing 10 N is hung on the left end, determine the magnitude of pulling force down ward on the right end.(sebuah batang homogen panjang nya 9m dan beratnya 8N ditahan oleh penyangga yang jaraknya 3m dari ujung kiri, tentukan besar gaya tarik ke bawah pada ujung kanan)
3. A homogeneus bar AB is 4 m in length while its mass is 8 Kg, it is held by a string BD. If at C is given a load of 4 Kg and the bar lies perpendiculary to the wall ? (sebuah batang AB homogen panjangnya 4 m sedangkan massanya 8 Kg. Batang ini ditahan dengan tali BD jika Pada c diberi beban 4 Kg dan batang menumpu tegak lurus pada dinding)
Calculate
a. string tension (tegangan tali)
b. the value of friction (koefisien gesekan batang dengan dinding)

4. The length of a stair case is 10 m and it’s weight 270 N. it leans on a smooth wall and form an agle of 600 as seen in the figure. A moment before it slips, the person weighing 300 N has gone up as far as 8 m from the end of staircase. What is the magnitude of coefficient static friction between stairs case and floor (sebuah tangga panjangnya 10 m dan beratnya 270 N berstandar pada dinding licin dengan membentuk sudut 600 seperti tampak pada gambar. Sesaat sebelum tangga tergelincir orang yang beratnya 300 N sudah naik sejauh 8 m dari ujung tangga. Berapa besar koefisien gesek static anatara tanga dan lantai ?

2.26.2009

solusi tugas keseimbangan benda tegar

Solusi soal halaman 92 no.3
Buku yudhistira
Dari gambar diperoleh
T1/sin 1300 = T2/sin 1400 = W/sin900


T1 = W.sin 1300/sin900
T2 = W.sin 1400/sin900

berikutnya dengan Hukum II Newton
W1=T1=……………
W2=T2=……………





Solusi soal halaman 98 no.2
Buku yudhistira

Fy=0 (sigma F)
NA + NB = 360 N + 9 N = 369 N………………..persamaan 1

=0 (sigma tau)
11NB + NA = 9N(6m) + 360N(9m) = 3294 Nm…..persamaan 2

subtitusi persamaan 1 dan persamaan 2
untuk mencari NA dan NB


2.24.2009

CERITA PEMENANG NOBEL (1)

Feynman si Jenius Nakal
Dari Anjing Pelacak sampai Tukang Bongkar Brankas
Jenius yang satu ini senangnya main. Semua dianggapnya

mainan......(selanjutnya dapat dikirim leawat email)
(Yohanes Surya)

2.23.2009

ULANGAN BULANAN 1

MONTHLY PHYSICS EXAMINATION
Academic Year 2008/2009

1. A bus of 2000 Kg in mass moves at a velocity of 72 km/hour. Calculate the magnitude of momentum of the bus. (sebuah bus bermassa 2000 Kg bergerak dengan kecepatan 72 Km/Jam. Hitunglah besar momentum bus tersebut !)


2. An object of 1 Kg in mass is at rest, then it is hit by a force F so that it moves at velocity of 8 m/s. if the hitter touches the body for 0,02 second, determine : (sebuah benda massanya 1 Kg dalam keadaan diam, kemudian dipukul dengan gaya F, sehingga benda bergerak dengan kecepatan 8 m/s. jika pemukul menyentuh benda selama 0,02 sekon, tentukanlah)
a. the change of momentum of the body, and (perubahan momentum benda)
b. the magnitude of force F acting upon the body (besar gaya F yang bekerja pada benda)


3. A body with a mass of 1 Kg moves to positive x axis at a velocity of 2 m/s. another body with a mass of 2 Kg moves at a velocity of 2 m/s in opposite direction. After colliding, both move together. Determine the velocity of both and the direction. (sebuah benda dengan massa 1 Kg bergerak kea rah sumbu x positif dengan kecepatan 2 m/s. benda yang lain dengan massa 2 Kg bergerak dengan kecepatan 2 m/s berlawanan arah dengan benda pertama, setelah bertumbukan kedua benda tersebut bergerak bersama-sama, tentukan kecepatan kedua benda dan kemana arahnya.)


4. A ball is dropped from 16 m height. After colliding with the floor, the ball is bounced back and reaches 4 m height.what is the next height ? (sebuah bola dilepaskan dari ketingian 16 m setelah menumbuk lantai, bola tersebut dipantulkan lagi dan mencapai ketinggian 5 m. berapakah ketinggian berikutnya ?)


5. A wheel with 6 Kg in mass and radius of 30 cm rotates at velocity of 300 rotation/minute. Determine its kinetic energy! (sebuah roda bermassa 6 Kg dengan jari-jari 30 cm berputer dengan kecepatan 300 putaran/menit. Tentukan energi kinetiknya)


6. A solid cylinder with mass of 5 Kg and radius of 10 cm moves at velocity of 30 m/s while rotating. Determine :(sebuah silinder pejal bermassa 5 Kg dan berjari-jari 10 cm bergerak dengan kecepatan 30 m/s sambil berputar. Tentukan : )
a. inertial moment of solid cylinder (I= ½ mr2)
b. Angular velocity of solid cylinder
c. Kinetic energy of solid cylinder